UNICEF Indonesia tunjuk MTsN 2 Kota Malang sebagai Role Model DISPO dan ROOTS bersama LPA dan LPKIPI

   

Foto : Guru MTsN 2 Kota Malang foto bersama Kepala Sub Bagian TU Kemenag Kota Malang, Ibu Dra. Nurul Istiqomah, M.Pd., dan Tim LPKIPI Jawa Timur dalam Pembukaan DISPO / Disiplin Positif

Malang, 25 Januari 2023

                MTsN 2 Kota Malang – UNICEF Indonesia mendukung upaya Kementerian Agama RI untuk program pencegahan kekerasan di madrasah dengan menggunakan pendekatan DISPO / Disiplin Positif untuk membantu guru mengubah perilaku dan sikap dalam menerapkan tindakan kedisiplinan pada siswa, serta model ROOTS untuk mencegah perundungan diantara siswa madrasah. Program ini dilaksanakan di sepuluh madrasah di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan DIY, yaitu MAN 1 Kota Semarang, MAN 2 Sleman, MAN 1 Gunung Kidul, MAN Bondowoso, MAN 1 Malang, MTsN 2 Kota Malang, MTsN 3 Malang, MTsN 2 Bondowoso, MTsN 1 Rembang, dan MTsN 1 Kota Semarang.

                Dalam hal ini, Unicef Indonesia bekerja sama dengan LPA / Lembaga Perlindungan Anak, Klaten dan LPKIPI / Lembaga Pelatihan dan Konsultan Inovasi Pendidikan Indonesia, Surabaya.

                Kegiatan ini diawali dengan membina 4 guru untuk mengikuti pelatihan DISPO dan ROOTS  di Klaten Solo selama 3 hari, pada tanggal 24 – 26 Oktober 2022. Dari hasil pelatihan tersebut, guru yang telah mendapatkan pelatihan, menjadi guru fasilitator, dan berkewajiban untuk mendiseminasikan kepada guru dan siswa. Kegiatan diseminasi DISPO guru, dilaksanakan selama 3 hari pada tanggal 4-6 Januari 2023 di Aula MTsN 2 Kota Malang. Acara ini dibuka oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kemenag Kota Malang, Ibu Dra. Hj. Nurul Istiqomah, M.Pd. Dalam sambutannya beliau mengatakan bahwa,  pelatihan ini sangat penting untuk diikuti, mengingat banyak kasus bullying dan kekerasan yang terjadi di kalangan pelajar saat ini, sehingga kita memiliki frekwensi yang sama dalam menangani kasus tersebut.

                Selama tiga hari, para guru mendapatkan materi menarik yang disampaikan oleh fasilitator guru, dan fasilitator dari LPKIPI Jawa Timur, diantaranya Bapak Hafidz, guru BK MTsN 2 Kota Malang, Bapak Wasis Jatmiko, LPKIPI Jawa Timur, Gus Sulton, Ponpes Al Hidayatul Islamiyah Kota Malang, serta Bapak Nanang Abdul Chanan, Yayasan Plato Surabaya. Isi materinya diantaranya persepsi dan respon, ciri perkembangan dan misbihave, menangani perundungan dan konflik, mengenal pendekatan disiplin positif, memahami dan menangani kekerasan seksual dan intoleransi di madrasah, menerapkan konsekuensi logis berbasis solusi, memberikan penguatan dan dorongan positif kepada peserta didik, menerapkan pendekatan disiplin positif secara menyeluruh di madrasah dan rencana tindak lanjut.

                Saat ini sedang berlangsung pelatihan ROOTS, yang terdiri dari 30 siswa perwakilan kelas. Pelatihan ini dilaksanakan setiap minggu sebanyak 15 kali, dengan durasi waktu 1,5 – 2 jam, dengan bimbingan fasilitator DISPO MTsN 2 Kota Malang, bertempat di meeting room MTsN 2 Kota Malang. Materinya sangat menarik, diantaranya perkenalan klasikal tentang masing masing agen ROOTS, perkenalan antar individu agen ROOTS terkait dengan nama, hobby dan masalah yang sering mereka temui di madrasah terkait dengan perilaku negatif siswa ataupun bullying, pengenalan apa itu bullying dan mencoba membuat alur berpikir terhadap masalah siswa yang ada di madrasah, memahami karakteristik pemimpin dan tingkah laku asertif kepada sesama teman, studi kasus siswa di madrasah dan pemahakan menjalin hubungan yang sehat dengan orang lain. Saat ini kegiatan ROOTS sudah berjalan 5 pertemuan, dari 15 pertemuan. Dalam kesempatan tersebut, Kepala MTsN 2 Kota Malang, Bapak Dr.H.Subhan, S.Pd., M.Si.,  menyampaikan bahwa, “ harapan besar setelah kegiatan ini, kita semua guru dan siswa dapat menerapkan hasil pelatihan ini, berkurangnya tindak kekerasan dan bullying di madrasah, serta terciptanya madrasah ramah anak”. Tiga puluh siswa yang dibina ini, diwajibkan untuk menyampaikan kepada teman temannya, agar program DISPO dan ROOTS ini dapat menjadi budaya anti kekerasan dan anti bullying. Di sela sela pelatihan, untuk menyemangati para peserta pelatihan, sejenak ber yel yel Agen Perubahan Matsanda, “ Matsanda Hebat, Matsanda Kuat, Tanpa Perundungan”. (Humas)

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*